Penyebab Koksidiosis
pada unggas
Penyebab penyakit koksidiosis pada ayam adalah bakteri yang
bernama Eimeria sp. Sebenarnya bakteri
ini sudah terkandung didalam feses ayam, namun dari 9 jenis bakteri Eimeria sp ini, ada 6 jenis yang
menimbulkan efek sakit pada ayam adapun ke 6 jenis tersebut adalah :
-
Eimeria
tenella
-
Eimeria
necratix
-
Eimeria
maxima
-
Eimeria
acervulina
-
Eimeria brunetti
-
Eimeria
mitis
Masing masing jenis bakteri tersebut menguasai hampir semua
bagian usus pada ayam kesayangan kita, dan apabila jumlahnya semakin bertambah
maka akan menyebabkan luka pada usus, sehingga menyebabkan berak darah pada
ayam.
Gejala Klinis
Koksidiosis pada ayam akan menimbulkan berbagai gejala
seperti : pada awal infeksi, ayam akan terlihat mengantuk, sayap turun ke
bawah, penampakan bulu kasar, dan nafsu makan ayam menurun drastis. Jika tidak
segera diobati biasanya ayam akan mengeluarkan berak bercampur darah pada hari
ke tiga hingga pada hari ke 6 sampai ke 7 ayam akan mati.
Mortalitas atau angka kematian penyakit berak darah pada
ayam juga tergolong sangat tinggi. Dalam satu populasi kematian akibat penyakit
ini berada pada angka 80 – 90%. Selain
itu, koksidiosis pada ayam juga menimbulkan efek imunosupresif yang membuat
ayam menjadi rentan terhadap infeksi penyakit lain seperti CRD, Snot, ND dan AI.
Dan bila ini terjadi, maka pengobatan dan tingkat kesembuhan pada ayam
kesayangan kita akan jadi lebih sulit.
Baca Juga :
Pencegahan Berak
Darah Pada Ayam
Umumnya, ayam yang terserang penyakit koksidiosis ini adalah
ayam yang berusia 3 minggu sampai 2 bulan, ini karena ayam pada usia tersebut
masih di kurung di dalam kandang yang sama (belum di pisah).
Sedangkan alur infeksi penyakit koksidiosis ini adalah
berawal dari feses ayam yang mengandung ookista/telur
bakteri Eimeria sp yang kemudian di
patuk/makan oleh ayam lainnya, kemudian berkembang biak lebih banyak dan
terkandung lebih banyak dalam setiap kotoran ayam kemudian lingkaran inilah
yang terus terjadi hingga ayam dengan infeksi parah akan mengalami gejala
klinis seperti yang sudah bahas sebelumnya.
Celakanya, ookista/telur
bakteri Eimeria sp. Ini rupanya
sangat ringan dan tahan terhadap disinfektan. Olehnya itu cara pencegahan dari
penyakit ini adalah dengan memutus rantai siklus hidupnya.
·
Jangan biarkan kandang ayam kesayangan anda
berada dalam kondisi lembab terutama pada kandang anakan usia 2 bulan kebawah.
·
Sebelum mengisi kandan incubator dengan ayam
yang masih anakan, siram dulu kandang tersebut dengan air panas lalu cuci
dengan detergent. Air panas diatas 55⁰C diketahui bisa membunuh ookista.
·
Gantung air minum ayam agar tidak mudah tumpah
dan menyebabkan kandang menjadi lembab
Obat berak darah pada
ayam
Jika ayam sudah terlanjur terinfeksi oleh penyakit
koksidiosis ini, usahakan agar ayam tersebut di isolasi atau karantina agar
tidak menginfeksi ayam yang lain. Pengobatan dengan obat yang benar dengan cara
yang benar adalah cara memastikan ayam kesayangan kita menjadi sehat kembali. Seperti
biasanya metode pengobatan ala sippaga bassi dilakukan dengan dua cara. Yaitu :
1. Pengobatan dengan Antibiotik
Yang pertama adalah dengan menggunakan antibiotic yang banyak dijual di toko pakan ternak disekitar kita yaitu Toltradex, Therapy, Trimezyn bubuk dan Coxy. Anda bisa menggunakan salah satunya. Yang paling penting dari penggunaan obat diatas adalah memperhatikan dosis dan cara pemberiannya.
Untuk therapy, trimezyn dan coxy, lakukan metode 3 2 3 yakni mencampur obat dengan air minum lalu berikan selama 3 hari, setelah itu hentikan selama 2 hari, dan terakhir berikan lagi selama 3 hari. Ini untuk memutus total siklus hidup bakteri Eimeria sp.
sedangkan untuk toltradex cukup diberikan selama 2 hari saja. Ini karena antibiotic ini bekerja dengan cara membunuh bakteri Eimeria sp yang ada didalam usus ayam. Jadi dengan menggunakan obat ini, seluruh bakteri Eimeria sp yang ada akan mati.
Setelah pengobatan tuntas, berikan asupan vitamin A dan K untuk mempercepat proses pemulihan usus yang terinfeksi hal ini bisa dilakukan dengan mencampur daun bayam yang kaya akan vitamin A dan K pada pakan ayam. Namun, penting untuk di ingat bahwa selama masa pengobatan penyakit koksidiosis, jangan berikan Vitamin B Kompleks karena vitamin B adalah nutrisi bagi Eimeria sp.
Baca Juga : Cara Mengobati Ayam Korep/Kurap Berdasarkan Pengalaman Sendiri
2. Obat Tradisional Berak Darah Pada Ayam
Jika kesulitan untuk mendapatkan antibiotic seperti diatas atau tidak mau menggunakan obat kimia karena kawatir dengan residu yang mungkin ditimbulkan, maka kita tetap bisa mengobati penyakit yang satu ini dengan menggunakan obat – obatan herbal yang mungkin banyak tersedia disekitar rumah.
a. Ramuan Herbal
Adapun obat herbal yang bisa digunakan yang pertama adalah jahe, kunyit, kunyit hitam dan temulawak, haluskan keempat bahan diatas kemudian lolohkan pada ayam yang sakit atau campurkan pada ransum atau air minum, pengobatan dilakukan selama 5 hari berturut – turut. dan biasanya, pada hari kedua ayam sudah kelihatan semangat kembali.
b. Daun Mengkudu
Cara mengobati ayam berak darah selanjutnya adalah menggunakan daun mengkudu, kandungan saponin dalam daun mengkudu memiliki fungsi yang sama dengan koksidiostat yakni mengurangi bakteri Eimeria sp sampai ke titik terendah pada usus ayam.
Adapun cara pemberiannya adalah dengan cara diremas lalu dilolohkan pada ayam yang sakit atau bisa juga dihaluskan kemudian dicampur dengan ransum/pakan ayam. Berikan selama 3 – 5 hari berturut – turut.
c. Air Rendaman Kulit Kayu Pinus
Kulit kayu pinus mengandung tanin yang tinggi, olehnya itu sangat jarang ditumbuhi oleh tanaman lain seperti anggrek dan tumbuhan sejenis. Tapi tanin ini rupanya sangat ampuh dalam merusak siklus hidup bakteri Eimeria sp dalam usus ayam.
Adapun
cara penggunaannya adalah rendam kulit pinus selama minimal satu malam, setelah
itu air rendamannya kemudian digunakan sebagai air minum ayam atau untuk
menyiram ransum (pakan basah). Lakukan selama 3 – 5 hari berturut – turut.
Itulah seluruh bahasan kita tentang cara mengobati ayam
berak darah yang paling ampuh berdasarkan kasus yang sudah pernah terjadi pada
peternakan kami juga. Jika ada kritik atau saran, silahkan tinggalkan komentar
atau diskusikan dengan kami melalui @Sippaga bassi (IG, FB). Semoga artikel ini
bermanfaat dan salam kaki kiri.